Enzim
Enzim merupakan senyawa organik
berupa protein yang dapat mempercepat proses reaksi metabolisme atau yang biasa
disebut sebagai biokatalisator. Enzim bekerja dengan mempercepat reaksi tanpa
ikut bereaksi, jadi selama proses enzim tidak mengalami perubahan struktur
kimia sedikitpun. Menurut Kuhne
(1878), enzim berasal dari kata en dan zyme yang
berarti sesuatu dalam ragi.
Pada
dasarnya enzim terbuat dari suatu protein, namun perlu kita ketahui bahwa
terdapat berbagai macam dan jenis enzim yang ada dikehidupan kita sehari-hari.
Enzim ada yang tersusun atas protein saja, dan ada pula enzim yang tersusun
atas bagian protein dan struktur tambahan dari bahan nonprotein. Bagian yang
berupa protein disebut dengan apoenzim yang bersifat termolabil. Sementara struktur tambahan berbahan
nonprotein berfungsi meningkatkan kemampuan enzim berikatan dengan substrat,
struktur tersebut disebutdengan kofaktor. Terdapat dua tipe kofaktor, yakni koenzim berupa senyawa
organik kompleks seperti vitamin, FADH, NADH, serta koenzin A, dan
gugus
prostetik yang berupa senyawa anorganik seperti gugus Fe pada
hemoglobin dan Mg pada klorofil.
Berikut merupakan beberapa
teori yang menjelaskan mengenai cara kerja enzim :
1. Teori Lock and Key
Berdasarkan
teori lock and key, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kerja kunci dan
gembok. Enzim diibaratkan sebagai kunci yang memiliki sisi aktif, sedangkan
substratnya diibaratkan sebagai gembok. Substrat memasuki sisi aktif dari enzim
seperti halnya kunci memasuki gembok. Substrat tersebut kemudian diubah menjadi
produk tertentu. Produk inilah yang kemudian dilepaskan dari sisi aktif enzim
untuk kemudian enzim siap menerima substrat baru.
2. Teori Induced Fit
Dalam teori kecocokan
terinduksi (induced fit), enzim dapat melakukan penyesuaian bentuk untuk
berikatan dengan suatu substrat. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kecocokan
dengan substrat dan membuat ikatan antara enzim dan substrat menjadi lebih
reaktif. Molekul enzim mempunyai sisi aktif tempat menempelnya substrat
sehingga terbentuklah molekul kompleks enzim substrat. Pengikatan substrat
menginduksi penyesuaian pada enzim sehingga meningkatkan kecocokan antara
keduanya dan mendorong molekul kompleks enzim-enzim substrat ada dalam kondisi
yang lebih reaktif. Saat substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim, bentuk sisi
aktif akan termodifikasi melingkupinya dan membentuk kompleks. Saat produk
sudah lepas dari kompleks, enzim berubah menjadi tidak aktif lagi dan menjadi
bentuk yang lepas.
Karena enzim merupakan senyawa organik protein, maka sifat-sifat protein
juga ada pada enzim dimana enzim bersifat termolabil atau tidak tahan terhadap
panas. Enzim bekerja pada suhu optimum tertentu, ketika berada pada suhu yang
terlalu rendah enzim akan bekerja secara lambat atau bahkan tidak bekerja,
sedangkan ketika suhu terlalu panas maka lama kelamaan enzim akan mengalami
deaminasi (kerusakan). Selain itu, enzim bekerja secara spesifik dimana satu
jenis enzim hanya dapat bekerja pada substrat tertentu saja, misalnya enzim
lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, dan lain sebagainya.
Enzim juga bekerja secara bolak balik, dima suatu enzim dapat mengubah substrat
menjadi produk dan sebaliknya.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim :
1.
Suhu
2.
Kondisi pH
3.
Konsentrasi enzim
4.
Konsentrasi substrat
5.
Aktifator dan inhibitor
Sumber :
1.
Kistinnah, I., dan Endang Sri Lestari. 2009.
BIOLOGI Makhluk Hidup dan Lingkungannya. Jakarta : PUSAT PERBUKUAN Departemen
Pendidikan Nasional.
2.
Firmansyah, R., dkk. 2009. Mudah dan Aktif
Belajar Biologi. Jakarta : PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional.
3.
William, J. 2013. faktor-yang-mempengaruhi-kerja-enzim.
http://www.jendelasarjana.com/2013/09/faktor-yang-mempengaruhi-kerja-enzim.html.
Diakses pada 25 Oktober 2017
No comments:
Post a Comment